Social Icons

Labels

Tampilkan postingan dengan label Personil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Personil. Tampilkan semua postingan

Didi Nasution - Vox

Semua genre musik dinikmatinya. Pria yang merupakan Music Director di City Radio dan Medan FM ini memulai karir musiknya secara sederhana saat SMU Al-Azhar Medan dan menjuarai Festival Band di sekolahnya bersama Bandnya TA2S. Profesi dunia broadcaster yang digelutinya membuatnya semakin cinta dengan dunia musik.

Tahun 2003 Didi bergabung di berbagai band bahkan sering “diculik” sebagai additional untuk group acapella religi ternama di Medan, SUPER (Suara Perspective).
Pria yang juga pernah menjadi juri Indonesian Idol Medan 2010 ini akhirnya bertemu dengan bassist Esteem yaitu Reza Nasution di salah satu radio swasta terkemuka di Medan (Most FM) tahun 2004. 

Suara Didi yang berkarakter membuat Reza pada waktu itu semangat untuk menciptakan beberapa lagu yang sesuai dengan warna suara Didi. 

Esteem dengan vocalist baru ini dengan formasi Didi (vocal), Reza (Bass), Ivan (Gitar), Riyard (Drum) ini sempat menelurkan 2 single “Lelah” dan “Karya Lagu Anak Medan” yang merupakan theme song  program spesial band indie di Most FM yang popular saat itu. Single “Lelah” juga menjadi single band Indie yang banyak di request saat itu.

Didi, vocalist kelahiran Pematang Siantar ini pun berkomitmen untuk menyegarkan kembali dunia musik di Indonesia bersama Esteem Band.


Ivan - Gitar

Senyum simpul dengan jenggot segaris selalu menghiasi wajah sang gitaris ini. Pengalaman tempurnya bergitar dari panggung ke panggung dan dari festival ke festival membuat dirinya tidak ponggah dalam permainannya bergitar. 

Ivan mengawali karir bermusiknya di Medan saat bersama grupnya PRAHARA. Dengan grupnya ini dia beberapa kali menjuarai Festival Rock di Medan. Setelah vakum dari bandnya, Ivan sempat hijrah ke beberapa grup band di Medan.

Warna suara gitar Ibanez Paul Gilbert selalu mewarnai setiap permainannya. Tak pelak kalau gitar Ibanez adalah gitar handalannya. Aliran Hard Rock selalu menjadi warna musik - musik yang dia usung.

Tahun 2002, Ivan mengenal Reza disalah satu radio swasta di Medan. Keakraban mereka pun akhirnya terjalin saat Reza dan Ivan membangun Esteem Band bersama Didi dan Riyard. 

Lagu "Lelah" adalah single pertama mereka yang berhasil di rekam pada masa itu. Dan lagu itu menjadi buah bibir para musisi Medan pada masa itu. Tapi sayang tak berapa lama akhirnya Esteem vakum.

Akhir tahun 2013, Reza, Riyard, Didi dan Fitra mengajak Ivan kembali untuk menguatkan Esteem Band lagi. Kehadiran sound gitar Ivan dapatkah menciptakan nuansa lagu Esteem band lagi seperti pada masa itu?

Semoga lagu - lagu mereka dapat dinikmati para pencinta lagu indie Medan dan menjadi barometer musik tanah air.




Riyard - Drum

Sejak berusia 3 tahun, Riyard sangat menyukai alat musik drum. Karena selain menyenangkan bisa juga sekalian berolah raga.
Diusia 14 tahun, Riyard mencoba untuk lebih santai dengan kursus gitar di Medan Musik dan itu berlangsung sampai 6 bulan.

Ditahun tahun 1990, Riyard mencoba kursus Drum di Studio Lowrey Medan. Belum sampai selesai kursusnya diam - diam ada grup yang meliriknya. Grup itu bernama EVIL CAT yang beraliran Heavy Metal dan Speed Metal.

Manggung perdana mereka malam tahun baru diacara Festival Rock di Tapian Daya Medan tanggal 1 bulan 1 tahun 1991.




Fitra Haryadi - Keyboard

Reza Nasution - Bass

Jiwa bermusiknya sudah kelihatan dari kecil. Saat SD dia sudah pernah mengikuti Ansambel Musik Anak dan Remaja V tingkat Nasional tahun 1985 di Jakarta. Saat SMP pun dia pernah menekuni Disc Jockey dari Generation Studio DiscJockey School Medan.
Setelah tamat SMP dia pun masuk ke Sekolah Menengah Musik Negeri Medan (Sekarang SMK Neg 11 Medan) dengan jurusan mayor piano dan cello/contrabass. Setelah tamat dari SMM Medan tahun 1994 dia pun berangkat ke Bandung untuk menguji skill musikalitasnya.

Disinilah dia bergabung dengan Sangkakala Band yang pemainnya terdiri dari anak Medan dan Bandung. Tahun 1995 kemudian berubah menjadi Portiby Band. Banyak lagu yang dia ciptakan dan sebagian sudah direkam secara live dan track di Bandung.
Selain membawakan lagu ciptaan, Portiby band juga sering membawakan lagu-lagu rock dan blues. Tak pelak kalau Portiby Band sempat menjadi bintang tamu dibeberapa event terkenal di kota kembang Bandung kurun waktu 1994 -1996.

Karena kurang begitu beruntung hidup dijalur musik di Bandung maka pada tahun 1997, ia pulang ke Medan untuk melanjutkan kuliah di bidang Public Relations di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Medan.

Tahun 1999, ia bersama teman-teman kuliahnya membuka Unit Kegiatan Mahasiswa bernama SAKKA (Sekumpulan Anak Kesenian dan Karawitan). Kegiatannya termasuk padat dari manggung sampai membuka kursus musik gratis dikampusnya. Akhir tahun 1999, dia bersama temannya membangun Esteem Band.

Ditahun yang sama dia pun mulai bekerja di sebuah Radio swasta di Medan sebagai Music Director dan Production. Kurun waktu 2000 hingga 2010 dihabiskannya bekerja di beberapa radio Medan hingga menjadi Station Manager.

Tahun 2012 dia membuka usaha Event Organizer. Kecintaannya pada musik tak berakhir. Diakhir 2013, dia dan Esteem bandnya kembali lagi. Kecintaannya terhadap musik jazz dan rock mewarnai lagu-lagu Esteem band yang sudah ditelurkannya.