Pada tahun
1999, Setelah Bubar dari SAKKA Band, band yang menjadi salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa dari Sekolah
Komunikasi Pembangunan Medan, Reza
dan Ferry tidak lantas mundur.
Mereka ingin membentuk band yang lebih solid lagi dan dapat mengekspersikan jiwa bermusik mereka. Reza seorang mahasiswa Public relation di
STIKP Medan sama dengan Ferry dari jurusan Jurnalistik. Reza mengawali permainan bass gitarnya dari
Sekolah Musik Menengah Negeri Medan dan pernah melanglang buana ke Bandung dan
Jakarta dengan Band-band reguler. Ferry juga sama, sudah cukup memiliki
pengalaman dibidang Musik khususnya drum. Untuk memulai band yang akan mereka
usung ini, mereka pun mulai mengajak beberapa teman untuk bergabung.
|
Reza (bawah), Ferry (Atas)
dan Riyard (kanan) |
Pertama Reza mengajak
Riyard: Seorang teman dekat yang
juga tetangganya di Jalan STM Medan. Riyard juga sudah cukup memiliki jam
terbang bermusik dari panggung ke panggung dan dari festival ke festival yang ada di
Medan. Riyard mampu mainkan beberapa alat musik seperti drum dan gitar. Karena
Ferry sudah pada posisi drum, maka Riyard berada diposisi gitar. Tapi sayang
Riyard hanya bisa bermain sebagai rhtym gitar. Kepiawaiannya dengan alat dan
effek sangat luar biasa. Riyard salah satu pemberi warna harmoni untuk musik –
musik yang akan diusung nantinya. Reza, Ferry dan Riyard inilah sebagai motor berdirinya grup band ini nantinya.
Karena Riyard
tidak terlalu fokus dalam memainkan melody gitar maka, seorang vokalis Band
Medan pun dipanggil untuk bergabung yang juga tetangga mereka, tapi bukan untuk
menjadi vokalis melainkan untuk menjadi gitaris. Namanya Yudie, atau sekarang
lebih dikenal dengan nama Yudie Ross. Permainan gitarnya yang Rock n’ Roll berkiblat pada permaianan gitar Slash adalah ciri khas dari
permainan Gitarnya
Untuk menempati posisi vokal, Ferry mengajak
Domi serta, vokalis yang juga
memiliki ambisi yang kuat pada musik ini pun menjadi front line pertama dari
band ini. Pada tanggal 7 Desember 1999 dirumah Reza di Jalan STM/Jalan Suka
Tani menjadi bestcamp pertama pembentukkan band ini. Karena berada di Jalan
STM, dan beberapa personil band ini juga tinggal di jalan tersebut, maka dibuatlah
nama STM menjadi nama band ini. ESTEEM
band namanya
|
Hanief Palopo |
Awal terbentuk
Esteem membawakan lagu-lagu Dewa 19 dan menggarap lagu - lagu ciptaan. Tapi
sayang tak lama, Domi pun memilih mundur dan hanya ingin menjadi orang dibelakang band ini.
Secepatnya, Ferry
pun mengajak
Hanief Palopo untuk
mengisi kekosongan vokalis. Hanief terkenal dengan suaranya yang lantang. Rod
Steward dan Lenny Kravitz adalah pewarna suara bagi musiknya. Esteem band pun
mulai berubah, Rock n’ Roll menjadi warna yang dominan bagi musik Esteem pada
saat itu.
Gebrakan
pertama Esteem Band pada tanggal 7 Mei 2000 sebagai bintang tamu di acara
Antropology back to Culture di Kampus USU Medan. Dilanjutkan pada tanggal 11
Juni 2000 juga sebagai bintang tamu di acara Musik kampus Hukum & C.O.M di
kampus UISU Medan. Walau tidak mendapat bayaran yang besar
tapi kepuasaan bermain dan mengekspresikan musik menjadi jiwa bagi mereka.
Kedinamisan band ini mulai terdengar dimana - mana.
Binggung diantara dua pilihan membuat Yudie Galau pada saat itu.
Disatu sisi grup bandnya membutuhkan kefokusan dirinya sebagai vokalis dan
disatu sisi Esteem membutuhkan dia sebagai gitaris. Dari kegalauan ini akhirnya
Yudie memilih grupnya yang dimana dia sebagai vokalis untuk meneruskan jiwa
musiknya. Esteem band pun ditinggalkannya.
|
Agus - Lead Gitaris |
Reza pun tak
tinggal diam, dia teringat dengan adik alumninya di SMM Medan dulu yang juga
masih menjadi mahasiswa di kampus yang sama dengannya.
Agus namanya. Darah musik Agus mengalir dari sang Ayah yang juga
gitaris. Om Kamit begitulah kami memanggil beliau pada saat itu. Om Kamit
termasuk salah satu pemain musik senior di Medan. Om Kamit lah yang pertama
sekali membentuk warna musik Esteem band menjadi genre top 40. Beberapa kali
kami berlatih dirumah beliau didaerah Perumnas Mandala Medan. Untuk menambah
warna musik lebih klop lagi. Agus mengajak sepupunya
Surya mengisi
posisi keyboard. Selama ini Surya seorang pemain keyboard untuk acara wedding. Selain Surya, Esteem band pun menambah beberapa personil lagi, seperti
Hawari Yusuf (Achai) dan
Yola pada formasi vokalis.
Manggung
pertama kali bersama Agus sang gitraris pada tanggal 18 Oktober 2000 menjadi bintang tamu di acara A Mild Kampus Fisipol USU Medan. Disusul STIKP Menggelegar 2000,
acara yang diadakan di Taman Budaya Medan tanggal 22 Oktober 2000 dan pada
tanggal 18 November 2000 Esteem Band dipercaya sebagai Home Band pada acara
Temu Alumni Administrasi Negara, di Kampus Fisipol USU Medan.
|
Acara A Mild di Kampus Fisipol USU Medan 2000. Doc.Hanief Palopo |
Warna Rock n’
Blues (RNB) adalah warna pertama yang dikenalkan dalam membentuk musik menuju
genre top 40. Sedikit sentuhan jazz, funky dan rock membuat warna musik Esteem
semakin melebar.
Setelah mulai
bermain rapi dan profesional, Om Kamit pun mengajak kami untuk bermain ditempat
dia sering bermain musik di Intermezzo Pub n’ Cafe Jalan Setia Budi Medan. Beberapa
kali Esteem diundang bermain disana.
Undangan
audisi di Equator Pub di Novotel Soechi Medan di dapat Esteem Band. Pada
tanggal 30 Desember 2000, Esteem band menjadi band pembuka acara Jam Session
Monster of Rock di Equator Pub Novotel Soechi Medan. Acara ini sukses berat.
Pada malam
tahun baru 2001, Esteem Band mendapat tawaran bermain di acara Old n’ New di
Intermezzo Medan. Dimana dengan suasana yang gembira pada malam penyabutan
tahun baru 2001 ini, Om Kamit meninggal ditengah-tengah acara karena serangan
jantung. Kepergian Om Kamit membawa duka yang dalam bagi seluruh personil
Esteem Band, terutama Agus sendiri sang gitaris. Esteem masih membutuhkan Om
Kamit lebih lama lagi untuk belajar lebih profesional dalam bermusik. Tapi apa
boleh buat Tuhan mempunyai takdir yang lain. Esteem harus berdiri sendiri.
Esteem harus kuat dalam bermusik itulah keinginan keras dari Om Kamit bagi
kami.
Disaat kesedihan
seperti inilah Surya sang keyboardist pun menggundurkan diri. Reza, Ferry dan
Riyard binggung untuk mencari penggantinya. Beberapa orang pengganti sempat
mengisi kekosongan keyboard hingga akhirnya Reza dan Riyard pun menggusulkan Fitra. Fitra selama ini dikenal dengan
pemain organ tunggal. Karena kekurangan banyak lagu – lagu untuk top 40,
terpaksa mau enggak mau Fitra harus mendapat gemblengan yang keras untuk dapat
menguasai banyak lagu dalam waktu beberapa hari. Kerja yang keras berbuah
hasil. Fitra pun bermain dengan Esteem band pertama kali pada acara Gong Xi Fat
Choi pada tanggal 18 Februari 2001 di Hotel Sibayak Hotel Brastagi.
Tawaran
bermain di pub pun mengalir. Untuk memenuhi tuntutan formasi frontline, maka
Esteem band menambah
Dewi sebagai
vokalis hingga formasi frontline deng Pada bulan April 2001, dengan kerja keras dan audisi, maka pihak
management an dua cowok dan 2 cewek. Equator Cafe pun menarik Esteem band sebagai band lokal untuk
bermain di Equator pub dan Cafe. Esteem band pun menjadi home band dengan
jadwal bermain dari 3 kali seminggu hingga 6 kali seminggu.
Tak lama, Yola sang vokalis pun menggundurkan diri. Pengunduran dirinya segera digantikan oleh
Hesti seorang vokalis yang juga sudah banyak melalang melintang didunia pub. Pada
tanggal 26 April 2001, Esteem band pun menjadi bintang tamu diacara Tax Music
Perpajakan Fisipol USU Medan.
Tak lama,
Hanief
mengundurkan diri. Posisinya digantikan oleh
Feri Item. Feri item adalah tetangga Hawari.
Setelah habis
kontrak di Equator pub, tawaran luar kota pun menanti. Pada tanggal 2 Agustus
Hotel Mutiara Merdeka Pekan Baru mengontrak Esteem Band. Mereka bermain 6 kali
seminggu di Bandariah Bar Hotel Mutiara Merdeka Pekan Baru.
|
Atas Ki-Ka: Reza,Ferry,Riyard,Fitra,Agus
Bawah Ki-Ka: Hesty, Hawari(Achai),FeriGap dan Dewi |
Tapi sayang, Konflik kecil
terjadi. Hesti sang vokalis mengundurkan diri dan minta pulang ke Medan.
Kepulangan Hesti membuat Reza dan Kawan – kawan binggung, hingga akhirnya ada
tamu yang sering hadir saat mereka main bersedia untuk menggantikan posisi
Hesti.
Setelah habis
kontrak disana, beberapa hotel di Padang dan Palembang ingin mengontrak mereka.
Tapi karena Hawari ingin melangsungkan pernikahan, maka Esteem Band pun harus
pulang untuk menghormati pernikahan personilnya ini. Tawaran long trim pun
ditolak mereka. Acara pernikahan Hawari ini pun dimeriahkan dengan permainan
mereka.
Tak lama
berselang, Keeksisan personil Esteem band pun diuji. Konflik lama mencuat. Dalam
konflik ini membuat Reza sang leader pun mengundurkan diri. Apa boleh buat Esteem
band harus bubar.
|
Pernikahan Hawari |
|
Esteem Band 2005 : Ivan (Gitar),Didi (Vokal), Reza (Bass) dan Riyard (Drum) |
Empat tahun
setelah bubar pada tahun 2005, Reza mengajak Riyard kembali untuk eksis lagi.
Dengan mengusung nama Esteem Band, Reza mengundang
Didi – seorang teman yang
sama dari Radio dan juga
Ivan. Didi
di vokal dan Ivan pada gitar. Format band rekaman pun mereka usung. Walau sempat Esteem band merekam satu lagu ciptaan mereka dan sempat mengudara di beberapa radio di Medan. Keutuhan Esteem pun tak bertahan lama, Keterbatasan dengan kesibukan masing-masing para
personilnya membuat Esteem band akhirnya break kembali.
|
Esteem 2013 dimotori oleh Reza, Fitra & Riyard |
November 2013,
setelah sekian lama vakum,
Reza,
Riyard dan
Fitra mengadakan
reuni kecil-kecilan di studio mini mereka di kawasan Mareindal. Reuni berbuah
hasil untuk eksis kembali. Reza, Riyard dan Fitra memotori Esteem band ini
kembali. Pertemuan dan latihan sering mereka lakukan.
|
Studio Mini Esteem Band di Marendal |
Beberapa teman
yang pernah bergabung seperti
Didi dan
Ivan pun diajak kembali. Tambal Sulam
personil tidak menyurutkan langkah Esteem Band untuk kembali eksis berkarya
dengan profesional di kancah musik. Performance Esteem Band masih seperti 13
tahun yang lalu. Permainan mereka kini semakin dewasa dan matang dalam
bermusik. Semoga saja Esteem Band dapat menjadi grup band yang disenangi dan
digemari penikmat musik Indonesia.